Masih dalam lingkup bahasan kredo Marketing 3.0, tulisan berikut membahas kredo ke-6, yakni merek selalu ada untuk pelanggan dan menyebarkan kabar baik. Hadir senantiasa untuk pelanggan bisa diterjemahkan sebagai sikap responsif pengelola merek di setiap saat mereka itu dibutuhkan pelanggan.
Jamak terjadi banyak pelanggan mengeluhkan sikap tidak responsif pengelola merek. Misalnya, banyak panggilan tidak terjawab, e-mail tidak terbalas, andaipun terbalas responsnya sangat lama, dan sebagainya. Padahal nomer telepon, alamat e-mail, jelas-jelas diperuntukkan untuk konsumen.
Philip Kotler dalam bukunya “Marketing 3.0: Mulai dari Produk ke Pelanggan ke Human Spirit” yang ia tulis bersama Hermawan Kartajaya dan Iwan Setiawan menandaskan jangan pernah membuat konsumen kesulitan menemukan pengelola merek.
Di era global, akses ke informasi teknologi dan internet merupakan suatu keharusan. Tapi, hadir untuk mereka yang belum terkoneksi dengan internet dan teknologi digital merupakan tantangan tersendiri bagi pengelola merek. Data terakhir mengatakan dari tujuh miliar penduduk bumi, baru sekitar dua miliar yang terkoneksi dengan internet. Kredo ini menantang para pemasar untuk tetap memperhatikan mereka yang tidak terkoneksi internet. Sebab itu, distribusi produk juga harus menjangkau wilayah-wilayah pelosok.
Hewlett-Packard, misalnya, sejak tahun 2005, bermitra dengan lembaga lokal agar bisa membawa teknologi informasi ke negara-negara berkembang. HP membidik komunitas berpenghasilan rendah sebagai pasar di masa depan. HP menyediakan akses ke teknologi bagi masyarakat miskin.
Sumber : the-marketeers
No comments:
Post a Comment