Buat kebanyakan orang mereka merasa bahwa untuk memasarkan produk mereka harus beriklan baik dengan iklan televise, media cetak maupun online; hal ini memang bisa dibilang cara yang efektif di era informasi era 90an dimana orang haus akan informasi dan iklan yang dapat memberikan informasi secara berkala dapat membentuk cara berpikir masyarakat sebagai contoh budaya mandi memakai sabun yang diciptakan dari komunikasi pemasaran Unilever atau budaya mencuci rambut pakai shampoo karena dari komunikasi pemasaran P&G.
Tetapi sekarang semua orang melakukan hal yang sama sehingga kini kita memasuki era kebanyakan informasi (iklan). Kini orang telah muak dengan yang namanya iklan, bahkan kini para pengiklan telah memanfaatkan nomer telepon pribadi untuk beriklan.
Sehingga kini seringkali kita menerima telpon dari orang yang tidak kita harapkan seperti telepon dari sales kartu kredit, sales KTA ataupun penawaran investasi, terkadang karena membuat kita tidak bisa bekerja akhirnya malah kita yang harus mematikan handphone kita, hal ini jelas-jelas melanggar privacy seseorang. Di US sendiri terdapat gerakan Do-Not-Call dan lebih dari 81% nomor telepon terdaftar, sehingga bila terdapat pemasar yang tanpa izin menelepon maka mereka bisa melaporkannya kepada pihak yang berwajib.
Yang mungkin menjadi pertanyaan Anda adakah cara yang lebih beradab untuk jualan tanpa iklan ?
Ada 5 cara jitu yang dapat dilakukan untuk jualan tanpa beriklan antara lain:
1. Menciptakan Komunitas yang Setia (Creating the Loyal Community)
Life style manusia cara mencari informasi kini telah berubah yaitu dahulu yang mayoritas dengan membaca surat kabar dan televisi kini telah bergeser digantikan oleh web dan mobile. Dan bertumbuhnya social media seperti Facebook dan Twitter mengubah cara komunikasi yang tadinya satu arah menjadi 2 arah. Kita dapat membangun sebuah komunitas online yang mana terintegrasi dengan group-group yang kita buat di dalam social media. Dengan membangun komunitas ini kita dapat membangun komunikasi 2 arah antara produsen dan pelanggan dengan demikian kita dapat lebih mengenal profil dari pelanggan kita.
2. Menciptakan Budaya dengan Inovasi Produk
Dengan kemajuan digital kita dapat menciptakan sebuah inovasi untuk memberikan nilai tambah pada produk kita, saya ambil contoh apa yang dilakukan oleh Nike bekerja sama dengan Apple yang mengeluarkan Nike Plus tahun 2006, produk ini adalah sepatu lari yang dipasang sebuah chip yang terkoneksi oleh iPod dimana ketika seseorang yang memakai sepatu itu dapat memprogram latihan mereka sesuai target yang ingin mereka capai, dengan sepatu ini maka mereka dapat melihat perkembangan dari latihan mereka, bahkan yang menariknya terdapat keluar suara dari iPod mereka untuk memberikan motivasi setelah mereka telah mencapai jarak tertentu. Alhasil terciptalah sebuah budaya baru bagi para pemakai sepatu yang para penggunanya bila tidak memakai sepatu ini mereka malas untuk latihan.
3. Menciptakan Ikatan Emosi dengan pelanggan (Creating the Emotional Bonding with our customer)
Cara ampuh lainnya untuk membuat pelanggan kita loyal adalah dengan menciptakan ikatan emosi dengan pelanggannya. Banyak yang dapat kita lakukan salah satunya kita dapat memanfaatkan social media ataupun social games untuk menciptakan emosi dengan pelanggan.
4. Memberikan Pemasaran Penuh Makna dengan Inovasi
Kita dapat menciptakan application untuk memberikan nilai tambah. Misalnya sebuah Financial Planner apps (apps = singkatan dari application istilah yang dipopulerkan Steve Jobs) untuk membantu membuat financial planner mereka, membantu orang dalam mengarahkan tabungan sesuai dengan tujuan dia menabung karena tiap orang pasti berbeda tujuan ada yang untuk modal usaha, ada yang untuk pernikahan, ada yang untuk membeli rumah, ada yang untuk tabungan sekolah anak, dan lain-lain.
5. Sistem Penghargaan Pelanggan yang Adil
Coba kita cermati setiap kita pergi ke sebuah café, coffee shop atau restaurant; mereka memberikan diskon sama dari pelanggan setia bahkan sampai yang baru sekali berkunjung. Hal ini tentunya tidak adil kini terdapat berbagai teknologi digital yang dapat kita manfaat dari misalnya mobile apps yang berbasis lokasi (location base apps) seperti Foursquare yang dapat men-detect siapa saja yang berkunjung. Dengan memanfaatkan berbagai digital teknologi ini maka kita dapat benar-benar memperlakukan setiap pelanggan kita secara adil.
Sumber : the-marketeers
No comments:
Post a Comment